Moskow – Kunjungan Kerja Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kremlin, Moskow, Rusia, menghasilkan komitmen baru antara Indonesia dan Rusia dalam memperkuat koordinasi ekonomi dan perdagangan bilateral. Pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kembali bahwa kedua negara siap meningkatkan kerja sama strategis di berbagai sektor.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas peluang peningkatan volume perdagangan yang selama ini sudah terjalin dengan baik. Putin menyampaikan hubungan ekonomi Indonesia dan Rusia menunjukkan perkembangan yang signifikan sepanjang 2025, seiring dengan penguatan kerja sama kedua negara menjelang peringatan hubungan diplomatik 75 tahun.
“Hubungan ekonomi dan perdagangan juga berkembang selama 9 bulan pertama tahun ini. Nilai perdagangan kita naik 17 persen,” ujar Putin.
Putin mengatakan bahwa Rusia melihat Indonesia sebagai mitra penting dalam kawasan Asia Pasifik yang terus berkembang. Pemerintah Rusia dan Indonesia juga tengah membahas kerja sama dengan Eurasian Economic Union (EAEU) terkait potensi perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA).
“Ada banyak prospek dalam sektor energi, termasuk energi nuklir. Kami sangat senang bahwa Indonesia menjadi anggota penuh BRICS, dan kami sedang membahas dengan Eurasian Economic Union tentang perjanjian perdagangan bebas,” katanya.
Dengan adanya pertemuan tersebut, hubungan ekonomi Indonesia dan Rusia memasuki fase baru yang lebih konkret dan strategis. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, relasi Jakarta–Moskow kini tidak lagi terbatas pada diplomasi politik, tetapi telah berkembang menjadi kemitraan nyata di sektor industri, perdagangan, teknologi, hingga pendidikan.
“Saat ini menjadi kolaborasi konkret. Indonesia dan Federasi Rusia telah membangun hubungan jangka panjang yang dilandasi saling menghormati serta dialog konstruktif,” jelas Agus.
Agus menilai forum bisnis di Moskow menjadi momentum strategis untuk menyelaraskan agenda kerja sama industri kedua negara sepanjang 2025. Dari sisi ekonomi, kinerja hubungan bilateral menunjukkan tren positif.
Total perdagangan bilateral nonmigas Indonesia–Rusia pada 2024 tercatat mencapai USD 3,9 miliar, meningkat 18,69 persen dibanding 2020. Hingga Oktober 2025, nilai perdagangan kembali naik menjadi USD 4,04 miliar.
Sementara itu, lanjut Agus, realisasi investasi Rusia di Indonesia terjaga stabil di angka USD 262,7 juta. “Angka ini menjadi indikasi kuat bahwa potensi kolaborasi industri Indonesia–Rusia masih sangat luas dan terus berkembang,” terangnya.
