
Jakarta – Pemerintah terus memperluas jangkauan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai upaya deteksi dini masalah kesehatan masyarakat, terutama di kalangan remaja dan pemuda. Lebih dari 43 juta warga Indonesia telah mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dasar melalui program yang digagas Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Program CKG mencatatkan capaian luar biasa dengan total 46,9 juta pendaftar, di mana 43,9 juta orang telah menerima layanan pemeriksaan. Pelaksanaannya tersebar di lebih dari 10 ribu puskesmas serta 125 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Langkah ini sekaligus menandai keseriusan pemerintah dalam memperkuat layanan kesehatan promotif dan preventif di tingkat masyarakat, termasuk generasi muda.
Layanan CKG meliputi pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, anemia, serta status gizi. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta, tetapi juga menghasilkan data kesehatan nasional yang penting untuk perencanaan kebijakan publik. Dari hasil pemeriksaan, obesitas sentral, diabetes, dan hipertensi menjadi masalah yang paling sering ditemukan, diikuti oleh gangguan gigi yang banyak dikeluhkan oleh peserta, terutama remaja usia sekolah.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengatakan bahwa partisipasi masyarakat terhadap program ini meningkat pesat. Menurutnya, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan dini kini semakin tinggi, terutama di kalangan generasi muda yang menjadi target utama sosialisasi.
“Kami melihat antusiasme luar biasa dari masyarakat, khususnya para pelajar dan pemuda. Mereka datang bukan hanya untuk memeriksakan diri, tapi juga belajar bagaimana menjaga kesehatan sejak dini. Program ini membangun budaya peduli kesehatan di semua lapisan masyarakat,” ujar Aji Muhawarman.
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa inisiatif CKG merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mencegah penyakit kronis melalui pendekatan deteksi dini. Ia menilai bahwa penyakit berat sering kali bermula dari gejala ringan yang bisa diidentifikasi lebih awal melalui pemeriksaan rutin.
“Dari hasil CKG, kita sudah tahu kecenderungan masalah kesehatan masyarakat. Kasus terbanyak masih pada sakit gigi, tekanan darah tinggi, dan gula darah. Ini jadi alarm agar segera dilakukan pengobatan dan pencegahan lebih lanjut,” jelas Budi Gunadi Sadikin.
Lebih jauh, Budi menambahkan bahwa CKG menjadi sarana penting untuk mengedukasi masyarakat, terutama remaja, agar tidak menunggu sakit baru berobat. Pemerintah ingin menumbuhkan kesadaran baru bahwa menjaga kesehatan harus dimulai sejak usia muda.
Melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Kementerian Kesehatan berkomitmen memperkuat sistem kesehatan nasional dengan memperluas layanan pemeriksaan berkala di sekolah dan komunitas pemuda. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka penyakit tidak menular dan menciptakan generasi muda Indonesia yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, CKG menjadi wujud nyata perhatian negara terhadap masa depan kesehatan remaja Indonesia memastikan setiap anak muda tumbuh dengan tubuh yang sehat, pikiran yang kuat, dan kesadaran hidup sehat yang berkelanjutan.