
Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi memulai proyek jalan tol perdananya setelah genap satu tahun memimpin Indonesia, yakni Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung. Proyek strategis ini menjadi langkah awal pemerintahan baru dalam memperluas konektivitas antarwilayah dan membuka peluang ekonomi baru melalui pembangunan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan.
Jalan tol sepanjang 32,03 km ini menghubungkan dua provinsi, dengan 27,83 km berada di wilayah Jawa Barat dan 4,2 km di wilayah Banten. Total nilai investasi proyek mencapai Rp12,35 triliun. Proyek ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di wilayah Bogor dan Tangerang Selatan yang selama ini menjadi jalur utama penopang aktivitas ekonomi Jabodetabek.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan A. Purwantono, mengatakan proyek Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung merupakan wujud nyata dukungan BUMN tersebut terhadap visi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam memperluas jaringan infrastruktur nasional. Ia menilai pembangunan tol ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi perjalanan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
“Tol Bogor–Serpong tidak hanya mempersingkat waktu perjalanan, tapi juga membuka peluang ekonomi baru, memperlancar distribusi logistik, dan mendorong investasi di kawasan sekitar,” kata Rivan. Menurutnya, keberadaan tol ini akan memperkuat konektivitas antarwilayah dan menjadi daya tarik bagi investasi sektor industri, perdagangan, serta perumahan di wilayah penyangga ibu kota.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian, menambahkan proyek ini telah melalui tahapan panjang, termasuk penyelesaian perizinan lingkungan yang menjadi salah satu syarat utama penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan dan berorientasi pada kepentingan publik.
“Alhamdulillah penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol dapat dilaksanakan hari ini karena salah satu persyaratannya, yaitu perizinan lingkungan, sudah kita dapatkan,” ujar Wilan.
Ia juga menjelaskan bahwa proyek ini memperoleh dukungan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
“Penjaminan ini menjadi bentuk mitigasi risiko dan jaminan keberlanjutan proyek dalam jangka panjang,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung memiliki posisi strategis dalam jaringan transportasi Jabodetabek. Tol ini akan menghubungkan berbagai pusat pertumbuhan ekonomi, mulai dari kawasan industri, permukiman, hingga sentra logistik, sehingga mendorong pemerataan pembangunan.
“Ruas ini merupakan simpul strategis yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan di Jabodetabek dan mengikat denyut kehidupan masyarakat. Tiga nilai utama, yakni pertumbuhan, keadilan sosial, dan ekonomi umum, menjadi roh dari setiap bendungan, jaringan irigasi, hingga jalan tol yang kita bangun,” ungkap Dody.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya soal fisik, tetapi juga upaya menghadirkan keadilan sosial dan peluang ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, proyek ini akan menjadi simbol semangat pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menciptakan infrastruktur yang tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat.
Pembangunan Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan kawasan selatan Jabodetabek dan memperkuat jaringan ekonomi antarprovinsi. Pemerintah optimistis proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Melalui pembangunan tol perdana ini, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menjadikan infrastruktur sebagai fondasi utama pembangunan nasional. Tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas, tetapi juga untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan membuka peluang usaha baru di berbagai wilayah Indonesia.