Oleh: Yance Wamuar *)
Semangat Sumpah Pemuda selalu menjadi pengingat bahwa kekuatan bangsa terletak pada persatuan dan tekad generasi mudanya. Nilai itu kini terus hidup dalam upaya pemerintah membangun sumber daya manusia Papua agar tumbuh sejajar, berdaya saing, dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Pemerintah berkomitmen tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memperkuat kapasitas anak muda Papua agar menjadi bagian aktif dalam pembangunan nasional.
Dewan Pembina Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (Gemapi), Habelino Sawaki, menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto menunjukkan kepedulian nyata terhadap anak muda Papua. Ia menuturkan bahwa Presiden memberi ruang yang lebih luas bagi generasi muda Papua untuk berkarya, sekaligus mendorong partisipasi mereka dalam pembangunan nasional. Menurutnya, semangat kepemimpinan yang mengedepankan persatuan dan pemerataan telah membuka harapan baru bagi masyarakat muda di tanah Papua.
Habelino menilai kebijakan pemerintah yang inklusif perlu terus diperkuat agar anak muda Papua mendapat ruang yang sama untuk berkembang, tanpa sekat suku atau asal daerah. Ia berpendapat bahwa sudah saatnya mereka dinilai dari kemampuan dan dedikasinya, bukan dari latar belakangnya. Generasi muda Papua, kata dia, memiliki potensi besar dalam berbagai bidang seperti pendidikan, teknologi, seni, dan kepemimpinan sosial. Dengan dukungan dan kepercayaan dari pemerintah, mereka akan mampu menjadi bagian penting dari kemajuan Indonesia yang berkeadilan.
Menurut Habelino, perhatian pemerintah terhadap Papua tidak bersifat simbolik. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya fokus pada infrastruktur jalan dan jembatan, tetapi juga pada peningkatan akses pendidikan, kesehatan, serta kesempatan ekonomi. Ia melihat langkah tersebut sebagai bukti kepedulian tulus Presiden dalam menghadirkan pemerataan pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat Papua.
Komitmen membangun generasi muda Papua juga tampak dari sektor pendidikan. Salah satu bentuknya ialah dukungan terhadap penyelenggaraan Kompetisi MIPA dan Komputer (KOMIKOM) 2025 yang digelar oleh Universitas Cenderawasih (Uncen) dengan dukungan penuh dari PT Freeport Indonesia. Senior Vice President Sustainable Development PTFI, Nathan Kum, menyebut bahwa kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan inovatif di kalangan pelajar Papua. Menurutnya, keterampilan tersebut menjadi bekal penting bagi generasi muda dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.
Kompetisi ini diikuti oleh 28 tim dari 13 sekolah yang berasal dari berbagai wilayah di Papua, dan babak finalnya berlangsung di Aula FMIPA Uncen, Jayapura. Tim dari SMAN 1 Jayapura berhasil meraih juara pertama, disusul oleh Madrasah Aliyah Darud Da’wah wal Irsyad Entrop di posisi kedua, serta Madrasah Aliyah Yayasan Pondok Karya Pembangunan (YPKP) Sentani di posisi ketiga. Wakil Rektor I Universitas Cenderawasih, Dr. Dirk Y. P. Runtuboy, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan dunia industri dalam kegiatan tersebut. Ia menilai kompetisi ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi wadah strategis untuk menumbuhkan kreativitas, karakter kompetitif, dan kecintaan pelajar Papua terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain melalui jalur pendidikan, pembentukan karakter generasi muda juga diperkuat lewat program Jaksa Masuk Sekolah yang dijalankan Kejaksaan Agung di seluruh Indonesia, termasuk di Papua. Program ini telah digelar delapan kali sejak Februari 2025 di sejumlah sekolah di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom. Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Papua, Yedivia Rum, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman hukum sejak dini agar pelajar memahami pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan menjauhi perilaku menyimpang.
Program yang mengambil tema “Kenali Hukum, Jauhkan Hukuman” ini memberikan materi seputar bahaya narkoba, bullying, serta kenakalan remaja. Yedivia menekankan bahwa pembinaan karakter melalui edukasi hukum merupakan bagian penting dari revolusi mental bangsa. Dengan pemahaman yang benar, pelajar di Papua dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki kesadaran moral dan sosial yang kuat.
Langkah-langkah nyata dari berbagai sektor ini mencerminkan bahwa pembangunan Papua kini bergerak menuju arah yang lebih menyeluruh. Pemerintah tidak lagi hanya menargetkan pembangunan fisik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya generasi muda yang produktif dan percaya diri. Keterlibatan perguruan tinggi, dunia usaha, dan lembaga penegak hukum menjadi bukti bahwa pembangunan manusia Papua adalah agenda bersama.
Bagi bangsa Indonesia, khususnya di momen reflektif seperti peringatan Sumpah Pemuda, komitmen ini menjadi bentuk nyata dari tekad untuk menjaga semangat persatuan dan kesetaraan. Papua tidak lagi dipandang sebagai daerah yang tertinggal, melainkan sebagai bagian penting dari kekuatan nasional. Pemerintah telah menegaskan arah kebijakan yang menempatkan anak muda Papua sebagai aset bangsa yang harus dibina dan diberdayakan.
Dengan semangat kebersamaan itu, pembangunan generasi muda Papua menjadi simbol dari Indonesia yang terus belajar dari sejarah, bergerak dengan persatuan, dan menatap masa depan dengan keyakinan. Komitmen pemerintah untuk menyiapkan generasi Papua sebagai pilar masa depan bangsa adalah langkah penting menuju Indonesia Emas 2045 yang inklusif, berdaya saing, dan berkeadilan.
*) Pengamat Pembangunan dan Transformasi SDM Papua
